"Kami sendiri melihat kekuatan Indonesia ini adalah Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila yang betul-betul merepresentasikan keragaman kita," tambahnya.
Sandiaga menyebut, Candi Borobudur adalah destinasi prioritas yang berupa a living monument.
Baca Juga:
Sambut Waisak 2024, 40 Bhikku Thudong dari TMII Menuju Borobudur
Menurutnya, keragaman pendapat dikembalikan pada keyakinan masing-masing.
Namun, Sandi meyakini, Islam memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama lain.
"Saya memegang keyakinan bahwa kita menganut Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang sangat toleransi terhadap umat beragama lain. Kami ingin menjadi berkah bagi menjadi rahmat bagi semesta alam dan Borobudur itu adalah bagian dari alam dan kita harus menjaga tentunya sesuai dengan status Borobudur sebagai destinasi super prioritas dan sekarang juga Borobudur sebagai UNESCO Heritage yang harus kita jaga, jadi itu pendapat saya," ujarnya.
Baca Juga:
Anggota Komisi VI DPR RI: Tol Yogyakarta-Bawen Solusi Kemacetan Saat Liburan
Tak hanya Sandiaga, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga angkat bicara soal riuh wisata ke Candi Borobudur haram ini.
Ganjar menyebut, siapa saja bisa datang ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Ganjar juga menyinggung kunjungan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVI, Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah, yang pernah wisata ke Candi Borobudur tahun 2019 lalu, dan mengagumi peninggalan bersejarah itu.