Meskipun kemitraan ASEAN-EU disebutnya telah menghasilkan banyak hal, tetapi Jokowi mengingatkan kedua pihak harus mengakui masih banyak perbedaan yang perlu diselesaikan.
“Presiden menekankan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan harus menjadi landasan kemitraan ASEAN-EU. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak. Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte. Presiden juga menegaskan mindset ‘my standard is better than yours’ harus diganti,” kata Retno.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse atau pusat pertumbuhan ekonomi dan diperkirakan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan dunia. Kerja sama dengan ASEAN, kata Jokowi, dipastikan akan menguntungkan EU.
Dalam hal ini, Presiden Jokowi mengutip survei yang dilakukan oleh Dewan Bisnis EU-ASEAN pada September 2022 mengenai persepsi bisnis di ASEAN.
“Artinya, dari survei ini ditegaskan bahwa economic opportunity has and will always be the story of ASEAN. Bapak Presiden menekankan bahwa ‘maju bersama’ harus diiringi dengan ‘maju setara’. Bapak Presiden juga mengharapkan Uni Eropa dapat terus mendukung hak negara berkembang untuk tumbuh dan maju,” ujar Retno.(jef)