Rusia pun pernah memberikan peringatan konsekuensi berat jika Swedia bergabung dengan NATO. Tetapi, saat invasi Rusia akan Ukraina masih berlanjut, banyak penduduk lokal Gotland ingin mempertahankan negara mereka dengan segala cara.
Camilla Selander, seorang penjaga toko makanan di Pulau Gotland, memutuskan untuk bergabung dengan Home Guard. Camilla bersama dengan rekan-rekan sukarelawan berlatih melepaskan timah panas dari pistol sembilan milimeter.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
Mereka semua berlatih di satu-satunya situs militer aktif di Gotland. Kenangan akan masa lampau pulau yang agresif terlihat jelas.
"Orang-orang agak khawatir, tetapi kami berusaha membuat semua orang tetap tenang," kata Camilla.
Pada awal Perang Dunia Kedua, seribu senapan mesin dibangun di Gotland. Hal itu diucapkan oleh Lars-Ake Permerud seorang pensiunan perwira militer. Bahkan pulau ini memiliki pertahanan senapan mesin dan meriam di seluruh pulau.
Baca Juga:
RI Bidik Pasar Malaysia dan Singapura untuk Wisata Golf di Belitung
Banyak dari artefak itu sekarang dipajang di museum militer dan dikelola oleh pensiunan prajurit. Mereka semua meyakini akan signifikansi strategis Gotland.
"Pulau Gotland ini bagaikan kapal induk," kata mantan kepala Home Guard, Rutger Banholtz. [JP]