Hasilnya mengejutkan kita semua.
Yaitu, pengetahuan dan kesadaran remaja Indonesia terhadap penyakit thalassemia masih rendah.
Baca Juga:
Mengenal Bintik Merah di Kulit karena Anemia? Begini Cara Mengobatinya
Bahkan hampir keseluruhan responden belum pernah melakukan tes skrining carrier Thalassemia.
Kesimpulan tersebut didapat dari penelitian berjudul “Cross-sectional study on knowledge, attitude and practice towards thalassaemia among Indonesian youth” tersebut disusun oleh tiga mahasiswa FKUI Kelas Internasional angkatan 2017, yaitu Edward Christopher Yo, Muhammad Maulana Wildani, dan Visabella Rizky Triatmono.
Ketua dan penulis utama pada penelitian ini adalah Guru Besar dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat, SpA(K).
Baca Juga:
Cegah Stunting, Remaja Putri Diimbau Cegah Penyakit Anemia
Turut terlibat dalam penelitian, alumni FKUI dr. Mikhael Yosia.
Hasil penelitian ini pun berhasil dipublikasikan di jurnal BMJ Open, sebuah jurnal internasional level Q1 (bmjopen.bmj.com/content/11/12/e054736.full).
Mengenai hasil penelitian ini, salah satu peneliti, Edward menyampaikan bahwasannya masih banyak orang yang belum paham mengenai penyakit thalassemia. Padahal data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan 2 kali lipat pada jumlah kasus pengidap thalassemia di Indonesia dari tahun 2012 sampai 2018.