Tambangnews.id | Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkap setidaknya ada 149 lubang bekas tambang di kawasan Ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Jatam, lubang tambang itu setidaknya dihasilkan dari total 25 konsesi perusahaan tambang.
Baca Juga:
Jokowi Siap Pindah ke IKN Bulan Depan, Usai Rampungnya Bandara
Dinamisator Jatam Kaltim Pradarma Rupang mengatakan jumlah itu merupakan data terbaru yang dihimpun oleh pihaknya setelah pemerintah memperluas kawasan IKN.
Pada perhitungan awal, tahun 2019, pihaknya mencatat ada 94 lubang tambang di lahan seluas 180 ribu hektare.
"Temuan kami jumlah itu mengalami pertambahan karena luas kawasannya yang sudah sekitar 60 persen dari luasan awal. Kita dapati 149 lubang tambang di 2022," kata Rupang kepada wartawan, Kamis (3/2).
Baca Juga:
Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan
Wilayah bakal ibu kota baru itu terdiri atas Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 yang berada di Kecamatan Sepaku (Kabupaten PPU).
KIPP itu berada di dalam kawasan IKN seluas 56.180 hektare yang mencakpu Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Loa Kulu (Kab Kukar).
Berdasarkan UU 3 tahun 2022 tentang IKN, kawasan ibu kota baru itu totalnya mencapai 256.142 hektare di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.