Ditambah, saat ini pemerintah melihat bahwa mobilitas masyarakat di Indonesia sudah seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Sri Mulyani menjelaskan, mobilitas masyarakat pada Kuartal III-2021, terutama pada Oktober 2021 ini sudah melebihi sebelum situasi sebelum pandemi Covid-19 pada Februari 2020.
Baca Juga:
Pengusaha Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,9% di 2023, Asalkan Pemerintah Lakukan Ini
"Mobilitas masyarakat kita sudah kembali pre pandemi Covid-19, terutama di daerah-daerah, seperti ritel, rekreasi, grocery, itu bahkan sudah sangat pick up (tinggi)," ujarnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengklaim, pemerintah akan terus mewaspadai kasus pandemi Covid-19 di tanah air. "Setiap minggu kita selalu rapat melihat kasus covid. Termasuk akselerasi dari vaksinasi yang kita lakukan."
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa, pemerintah terus berkomitmen menjalankan kebijakan rem dan gas untuk mendukung efektivitas penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga:
Pemerintah Batasi Pupuk Bersubsidi Mulai 2023, Cuma untuk Urea dan NPK
Pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dan tracing meskipun saat ini kasus covid-19 telah melandai. Hal ini menunjukkan sifat harus tetap waspada terhadap berbagai kondisi.
"Meski covid-19 sudah melandai, namun kita harus tetap waspada, sehingga tetap siaga agar situasi penanganan covid-19 ini tidak meningkat saat liburan Nataru," ujarnya. (tum)