MAWAKA ID | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah mengambil langkah fundamental untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok. Karena, harga beberapa kebutuhan pokok terus meroket dan merangkak naik.
“Kami minta kepada pemerintah agar mengeluarkan kebijakan fundamental untuk kepentingan masyarakat kecil,” kata Ketua PBNU Bidang Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup,Aizuddin Abdurrahman dalam keterangannya, Minggu, 19 Juni 2022.
Baca Juga:
Kakanwil Kemenag Sulbar Beri Sambutan di Konferwil IV NU di Ponpes Kanang
Menurutnya, harga sembilan bahan pokok sudah naik tiga kali, yaitu menjelang kenaikan harga BBM, pasca pengumuman kenaikan harga BBM, dan menjelang Ramadan 2022.
Dalam situasi sulit begini, kata pria yang biasa disapa Gus Aiz itu, terobosan pemerintah sangat diperlukan. Tidak sekedar operasi pasar.
Dalam banyak kasus, operasi pasar kurang efektif. Selain sifatnya yang temporer, operasi pasar juga hanya menjangkau segmen kecil dari masyarakat.
Baca Juga:
BSN Gelar Rapat Kerja Bahas Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Gedung PBNU
Akibatnya, operasi pasar terkadang tidak begitu efektif menahan laju kenaikan harga dan memastikan ketersediaan sembako yang bisa dijangkau rakyat.
“Kami minta dengan hormat dan sangat kepada pemerintah mengeluarkan kebijakan prinsip untuk mengendalikan naiknya harga pokok yang sepenuhnya untuk meringankan beban dan meningkatkan daya beli masyarakat. Bukan kebijakan-kebijakan sementara, termasuk agar tidak terjadi inflasi,” kata Gus Aiz.
Gus Aiz menyebut harga sembako yang semakin tidak stabil merupakan ketidakberpihakan kepada rakyat. Pasalnya, hal tersebut membuat masyarakat merana, mulai dari pedagang hingga pembeli.