Ia mengilustrasikan hasil kajian yang pernah dibuat pada tahun 2000an, di mana saat itu harga kedelai impor Rp1500 per kilogram sementara biaya produksi di usaha tani sekitar Rp2500 per kilogram.
"Mana ada petani mau tanam berhadapan dengan frontal dengan kedelai impor. Akhirnya, lenyaplah lahan yang sebelumnya dikelola untuk kedelai," katanya.
Baca Juga:
Kunjungi Lampung, Mendag Hadiri Gerakan Tanam Kedelai di Tanggamus
'Kita makan daging dari hewan yang diberi makan kedelai dari lahan perusakan hutan'
'Mobil Kedelai' produksi Ford, tapi mengapa gagal dan urung dijual?
Selama ini petani lebih memilih untuk beralih komoditas lain yang lebih menguntungkan dibandingkan kedelai.
Baca Juga:
Turunkan Harga Kedelai, Mendag Ganti Selisih Harga
Kedelai, kata dia, sejauh ini hanya sebagai tanaman sampingan yang "tidak diseriusi" petani.
Menurutnya, sudah hampir tidak mungkin Indonesia bisa melakukan swasembada kedelai karena tingkat ketergantungan impor sudah di atas 90%, dan keterbatasan lahan pertanian.