Dengan demikian komoditas seperti kedelai bisa didapat dengan murah dari luar negeri.
Harga kedelai ditentukan oleh harga internasional. Berdasarkan BPS, sejauh ini impor terbesar kedelai Indonesia berasal dari Amerika dan Kanada.
Baca Juga:
Kunjungi Lampung, Mendag Hadiri Gerakan Tanam Kedelai di Tanggamus
Impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saat ini sudah di atas 90%.
Pada 2008 terjadi krisis keuangan dunia, berdampak terhadap harga kedelai dan mempengaruhi produk turunannya yaitu tempe dan tahu.
Setelah peristiwa itu, lanjut Sutaryo, mogok atau unjuk rasa dari perajin tempe dan tahu selalu terjadi hampir setiap dua tahun sekali—sampai sekarang.
Baca Juga:
Turunkan Harga Kedelai, Mendag Ganti Selisih Harga
"Karena swasta murni, ya kita juga nggak bisa menyalahkan swasta. Karena buffer stock nya itu kan ada di mereka. Pemerintah nggak bisa megang buffer stock-nya. Maka nggak bisa menstabilitaskan harga," katanya.
Setelah mogok produksi tiga hari ini, perajin tempe dan tahu akan menaikkan harga sebesar 20% dari sebelumnya.
Guru Besar IPB, Profesor Dwi Andreas Santosa, menguatkan hal tersebut. Menurutnya, komoditas kedelai tak banyak dilirik petani lantaran biaya produksinya tinggi sementara harga jualnya rendah karena tertekan bersaing dengan produk impor.