Meski begitu, kelompok konservatif kerap memberikan perlawanan. Di sisi lain, kritikus dan kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan kerajaan menggunakan acara olahraga dan hiburan besar untuk menutupi catatan buruk mereka termasuk pembunuhan dan pemotongan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Sementara itu sejumlah warga mengaku tak masalah dengan penari samba tersebut. Salah satu warga yang pro mengatakan pertunjukan adalah untuk hiburan.
Baca Juga:
Pengusaha Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,9% di 2023, Asalkan Pemerintah Lakukan Ini
"Bukan untuk menyerang cara yang baik dan bertentangan dengan agama dan moral sosial," kata seorang warga Jazan, Mohammed al-Bajwi, dikutip media yang sama. [tum]