“Dalam hal antisipasi kebencanaan, BRIN telah mengembangkan early warning sistem tsunami dan teknologi modifikasi cuaca, yang terus didiseminasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan,” tuturnya.
Selain sistem peringatan dini tsunami, Adrin menjelaskan, teknologi penginderaan jauh (inderaja) juga telah memberikan kontribusi dalam pemantauan resiko kebencanaan perairan laut yang dikembangkan oleh Pusat Riset Penginderaan Jauh BRIN.
Baca Juga:
Hari Maritim Nasional ke-58, Presiden Jokowi: Cara Kita Melihat Laut Harus Berubah
Di antaranya pemanfaatan inderaja untuk mengamati perairan dangkal, pergerakan badai, deteksi tumpahan minyak, dan deteksi sebaran kapal.
Sebagai informasi, optimalisasi teknologi kemaritiman dan antisipasi kebencanaan akan menjadi dasar perumusan kebijakan pengembangan SDM Iptek Kemaritiman. Rumusan ini terangkum dalam Kebijakan Kelautan Indonesia, yang menjadi satu-satunya Kebijakan Kelautan terpadu di ASEAN. [jat]