“Itu situasinya, tergantung pada kita. Mustinya persoalan sesulit itu kita punya strategi jitu. Itu tugas para teman-teman saya, para diplomat,” ujar Hassan lagi.
Sebab, masalah Myanmar pun gagal diselesaikan oleh dua ketua ASEAN sebelumnya, yaitu Brunei Darussalam dan Kamboja.
Baca Juga:
Pesawat Jatuh di Sudan Selatan: 20 Tewas, Satu Orang Lolos dari Maut
“Jadi persoalan jatuh di pangkuan kita dan untuk masa satu tahun keketuaan untuk menyelesaikan masalah yang tidak mudah itu juga satu pekerjaan yang agak tidak mungkin, dari perspektif saya ya,” tutur Hassan.
5. Masalah yang menjegal ASEAN adalah konflik Myanmar
Selain itu, Hassan juga menyebut bahwa konflik Myanmar adalah gangguan dari keamanan di kawasan ASEAN, meski konflik tersebut belum sampai merambah ke negara tetangga. Namun, potensi itu ada.
Baca Juga:
Jakarta dan Kota-Kota Satelit Bersatu, Transformasi Besar di Depan Mata
“Dengan kata lain, kalau kita mau jadi Epicentrum of Growth, tantangan utama bagaimana kita membuat ASEAN damai dan aman dengan kita bisa fokus pada ekonomi,” kata Hassan lagi.
“Tapi implikasi dari persoalan Myanmar yang belum terselesaikan bisa membawa gangguan kestabilan politik dan keamanan di kawasan. Walaupun fokus pada pertumbuhan, tolong jangan dilupakan masalah itu,” ucap dia.
Myanmar jatuh ke jurang krisis politik setelah junta militer melakukan kudeta pada 1 Februari 2021 lalu. Berbarengan dengan itu, junta juga menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Wi Myint. Mereka berdua dijebloskan ke bui dan menjadi tahanan politik hingga saat ini.