“Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan, to make ASEAN Matters,” kata Retno.
Penting di sini yang dimaksud Retno adalah ASEAN harus bisa menjadi penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya sendiri dan penting serta relevan ke luar bagi kawasan Indo Pasifik dan dunia.
Baca Juga:
Survei KKI: 60,8% Konsumen Tahu Bahaya BPA, Namun Tetap Gunakan Galon Guna Ulang
Untuk menjaga tren pertumbuhan ini, Retno sendiri ingin bahwa ASEAN harus tetap mampu menjadi motor stabilitas kawasan dan menjaga sentralitasnya, mampu menangani kejahatan-kejahatan lintas batas, memperkuat ketahanan kesehatan, energi, pangan dan keuangan.
“ASEAN juga harus terus memperhatikan kepentingan rakyatnya termasuk para pekerja dan pekerja migran, juga harus terus memberikan perhatian terhadap peningkatan proteksi dan promosi HAM serta lebih mendekatkan ASEAN dengan kepentingan rakyat,” ungkap Retno.
2. Logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Baca Juga:
Sangat Berbahaya, ALPERKLINAS Desak PLN dan Pemda Aktif Sosialisasikan Larangan Penggunaan Arus Listrik di Luar Peruntukan
Mengenai logo keketuaan Indonesia di ASEAN yang sudah dirilis oleh Jokowi di Kamboja, logo ini menggambarkan langit, gunung, laut dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia.
“Langit merupakan visualisasi dari merangkul, mengayomi. Gunung dan bumi merupakan visualisasi dari kekokohan dan kestabilan,” ucap Retno lagi.
Sementara, gunung juga disimbolkan sebagai simbol arah pertumbuhan yang optimis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik.