Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukkan seluruh tanah dalam lubang tanam.
Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau pray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan ke dalam lubang tanam.
Baca Juga:
4 Patogen Penyebab Penyakit Layu Tanaman Cabai, Sudah Tahu?
5. Pemeliharaan dan perawatan Berikan pupuk tambahan dengan dosis satu sendok makan pupuk NPK per polybag setiap bulannya. Apabila ingin menanam cabai secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah.
Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman akan berbuah. Tanaman cabai sebaiknya disiram sekurang-kurangnya tiga hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari. Tunas-tunas muda yang tumbuh diketiak daun sebaiknya (dirompes).
Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang.
Baca Juga:
Cara Mencegah dan Mengusir Kutu Daun pada Tanaman Cabai
Gunanya agar tanaman tidak tumbuh ke samping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
Penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama kutu putih, maka semprot dengan pestisida.
Adapun terlihat ada bakal ulat semprot dengan pestisida secukupnya, sedangkan jika terlihat ada jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabai organik, maka gunakan pestisida organik.