Wahanatani.com | Dengan menanam cabai di halaman rumah, tentu Anda dapat memanen dan mengonsumsi hasil panennya untuk kebutuhan sendiri.
Selain itu, Anda dapat memanfaatkan lahan di halaman rumah sebagai kebun sayuran yang cantik.
Baca Juga:
4 Patogen Penyebab Penyakit Layu Tanaman Cabai, Sudah Tahu?
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Kamis (3/2/2022), berikut cara budidaya cabai dalam polybag yang dapat dilakukan sendiri di halaman rumah Anda.
1. Memilih benih Saat ini terdapat varietas cabai lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi.
Benih cabai dijual dalam kemasan yang dapat dibeli toko pertanian atau toko tanaman. Dari aspek teknis, cara menanam cabai lokal lebih sederhana dibanding menanam cabai hibrida.
Baca Juga:
Cara Mencegah dan Mengusir Kutu Daun pada Tanaman Cabai
2. Penyemaian benih Pertama, benih cabai harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian digunakan untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8 x 9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.
Campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm di atasnya, lalu buat larikan dengan jarak 10 cm.
Masukkan benih cabai dalam larikan dengan jarak 7,5 cm, kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu, tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah.
Pada hari keempat akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabai yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung.
Tanaman cabai siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.
3. Menyiapkan media tanam Pilih polybag yang berukuran di atas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabelai yang rimbun.
Cara menanam cabai dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah dan pupuk kompos dengan komposisi 1 : 1, campuran tanah pupuk kandang dan sekam padi dengan komposisi 1 : 1 : 1, campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2 : 1.
Buat media tanah sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok pupuk NPK dalam setiap polybag.
Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.
4. Pemindahan bibit Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabai dari tempat persemaian ke dalam polybag. Lakukan pekerjaan ini pada pagi hari atau sore hari, di mana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukkan seluruh tanah dalam lubang tanam.
Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau pray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan ke dalam lubang tanam.
5. Pemeliharaan dan perawatan Berikan pupuk tambahan dengan dosis satu sendok makan pupuk NPK per polybag setiap bulannya. Apabila ingin menanam cabai secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah.
Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman akan berbuah. Tanaman cabai sebaiknya disiram sekurang-kurangnya tiga hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari. Tunas-tunas muda yang tumbuh diketiak daun sebaiknya (dirompes).
Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang.
Gunanya agar tanaman tidak tumbuh ke samping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
Penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama kutu putih, maka semprot dengan pestisida.
Adapun terlihat ada bakal ulat semprot dengan pestisida secukupnya, sedangkan jika terlihat ada jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabai organik, maka gunakan pestisida organik.
6. Panen Umur cabai dari mulai tanam hingga panen bervariasi, tergantung varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah dan masih ada garis hijau.
Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada hari setelah embun kering, hindari waktu panen pada malam dan siang hari. [tum]