Itu terjadi sebab sebagian besar minyak goreng dalam makanan ringan mengandung setidaknya 13-19 persen lemak jenuh. Ada baiknya makanan tidak menyehatkan diganti dengan buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan ikan berminyak, seperti tuna atau salmon.
Di sisi lain, belilah produk susu bebas lemak dan rendah lemak atau daging tanpa lemak dan unggas tanpa kulit. Kemudian batasi minuman yang dimaniskan dengan gula. Beli bahan makanan segar dan hindari makanan dan minuman yang diproses.
Baca Juga:
Kombinasi Latihan Olahraga: Kunci Menjaga Kesehatan Jantung dengan Optimal
2. Konsumsi garam yang berlebihan
Kita harus membatasi asupan garam dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jika tidak, ada risiko kesehatan yang mengintai. Misalnya saja terkena tekanan darah tinggi yang merupakan penyebab utama penyakit jantung, serangan jantung, dan gagal jantung kongestif.
Makan terlalu banyak garam juga membuat tubuh menyimpan terlalu banyak air. Ini memperburuk penumpukan cairan yang terkait dengan gagal jantung. Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam dalam sehari sebanyak 2.000 mg natrium atau setara satu sendok teh.
Baca Juga:
Makanan yang Mencegah Risiko Serangan Jantung: Ahli Gizi Beri Penjelasan
Anjuran kesehatan tersebut tertuang dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Sementara untuk anak-anak, konsumsi garam yang dianjurkan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris disesuaikan dengan usia.
Konsumsi garam pada anak per hari: - Usia 1-3 tahun tidak lebih dari 2 gram garam - Usia 4-6 tahun tidak lebih dari 3 gram garam - Usia 7-10 tahun tidak lebih dari 5 gram garam - Usia 11 tahun ke atas tidak lebih dari 6 gram garam.