Korut sendiri telah memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan Covid-19 dan mengerahkan lebih dari 10.000 petugas kesehatan untuk membantu melacak pasien potensial dalam pertempuran melawan wabah tersebut, kata media pemerintah, Selasa (17/5/2021).
Padahal Korut, yang diyakini memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kapasitas pengujian, hanya menghitung orang dengan demam untuk mengukur skala wabah Omicron-nya.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi Rezim Kim Jong Un: Diplomat Terpercaya Korut Membelot
Omicron diketahui terutama mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, dengan gejala yang paling sering dilaporkan adalah sakit tenggorokan, pilek dan bersin. Kisaran suhu yang dihitung otoritas Korut sebagai demam juga tidak diketahui.
5. Penggunaan Masker Ganda Ala Kim Jong Un
Pasca keluarnya kabar wabah Covid di negaranya, Kim terlihat mengenakan dua masker saat mengunjungi apotek di Pyongyang, menurut rekaman yang dirilis oleh penyiar negara Korea Utara pada 16 Mei.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Kembali pada bulan Februari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) mendukung "masker ganda" untuk meningkatkan perlindungan terhadap omicron, yang lebih mudah menular daripada delta. Strain yang diidentifikasi beredar di Korut adalah subvarian BA.2 omicron, yang dikaitkan dengan transmisibilitas yang lebih tinggi daripada BA.1 asli.
Tetapi masker ganda, meskipun lebih protektif daripada satu lapis masker kain atau masker bedah, hanya direkomendasikan sebagai alternatif masker N95 atau KN95 yang menawarkan perlindungan terbaik terhadap virus, dan dapat digunakan sendiri.
Bukan hanya Kim yang terlihat mengenakan alat pelindung diri yang kurang optimal. Dalam penampilan media, petugas kesehatan Korut mengenakan masker bedah tipis bahkan saat mereka melakukan tugas berisiko seperti mendisinfeksi tempat umum dan berkonsultasi dengan pasien potensial. [tum]