3. Andalkan Ramuan Tradisional untuk Hadapi Covid
Untuk mengobati Covid dan gejalanya, media pemerintah Korut telah mendorong pasien untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dan penurun demam seperti ibuprofen, amoksisilin, dan antibiotik lainnya, yang tidak melawan virus tetapi terkadang diresepkan untuk infeksi bakteri sekunder.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi Rezim Kim Jong Un: Diplomat Terpercaya Korut Membelot
Sementara sebelumnya mengecilkan vaksin sebagai "tidak ada obat mujarab", media juga merekomendasikan berkumur air garam, atau minum teh lonicera japonica atau teh daun willow tiga kali sehari.
Seorang warga lansia di Pyongyang bahkan mengatakan dia telah dibantu oleh teh jahe dan ventilasi kamarnya.
Kim Jong Un sempat mengatakan bahwa cadangan obat-obatan tidak cukup untuk semua orang, dan memerintahkan korps medis tentara untuk membantu menstabilkan pasokan di Pyongyang, di mana wabah tampaknya terpusat.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
4. Buka Apotek Selama 24 Jam Meski Tak Memiliki Kapasitas Pengujian
Tidak hanya mengandalkan ramuan tradisional, Korut juga membuat kebijakan agar apotek di negara itu buka 24 jam sehari, sebagai langkah antisipasi negara yang baru-baru ini melaporkan kasus perdana Covid-19 tersebut.
Televisi KRT yang dikelola pemerintah Korut menayangkan rekaman staf medis yang memberikan informasi tentang Covid-19. Hal itu merupakan bagian dari kampanye publik untuk memerangi wabah Covid-19.