"Nah di luar kamar itu kan teriak, setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya 'ada apa bang?' tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J gitu," kata Ramadhan 11 Juli lalu.
Brigadir J disebut mengeluarkan tembakan sebanyak tujuh kali dan dibalas oleh Bharada E sebanyak lima kali. Setelah kejadian itu, istri Ferdy menelepon suaminya yang sedang melakukan tes PCR di luar rumah.
Baca Juga:
Hakim Tolak Eksepsi Arif Rachman Arifin, Salah Satu Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
"Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam [setelah] menerima telepon dari ibu, Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel," kata Ramadhan.
Brigadir J disebut polisi menembak karena membela diri. Bharada E juga disebut sebagai penembak nomor satu di resimen pelopor Brimob.
Kronologi awal ini bertahan sekitar satu minggu sejak pertama disampaikan polisi. Seiring penyelidikan kasus, banyak peristiwa terjadi.
Baca Juga:
Brigjen Hendra Kurniawan Hari Ini Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J
Kapolri Listyo Sigit Prabowo memutasi 25 perwira Polri termasuk Ferdy Sambo. Kemudian, polisi juga menetapkan Bharada E sebagai tersangka.
Presiden Jokowi juga berulangkali mengingatkan Polri untuk membuka kasus Brigadir J terang benderang ke publik.
Bangunan kronologi dari polisi pada awal peristiwa pelan-pelan kemudian disanggah oleh polisi sendiri dan pengacara Bharada E.