Beberapa transformasi tersebut tercermin dalam berbagai aspek seperti kinerja, tata kelola perusahaan, hingga efisiensi di rantai pasok logistik di Indonesia.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai transformasi itu juga diwujudkan Pelindo dalam aksi nyata dan berkesinambungan atau sustainable.
Baca Juga:
Festival Holi di Bali, Warna-warni Kegembiraan yang Pererat Hubungan Indonesia-India
Sebagai contoh, Pelindo baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Lembaga Ketahanan Republik Indonesia (Lemhanas) untuk mewujudkan ketanahan nasional di bidang logistik.
MoU tersebut diimplementasikan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, pertukaran tenaga ahli dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan, pelaksanaan kajian dan kerja sama di sektor logistik dan kepelabuhanan.
Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang bersih dari korupsi, Pelindo juga sudah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menerapkan Single Submission Quarantine Customs atau SSm Qc untuk mereduksi kecurangan.
Baca Juga:
Kerja Sama Indonesia-Filipina, Patroli Philindo Pastikan Laut Perbatasan Aman dari Ancaman
SSm Qc yang diterapkan di 13 pelabuhan strategis ini adalah sistem terintegrasi yang memudahkan pengguna jasa untuk mengakse satu portal dalam kepengurusan pemeriksaan karantina dan bea cukai.
1 Tahun Paska Merger
“Kami mendorong adanya perbaikan, utamanya transformasi dalam terminal, kami mengambil petikemas sebagai target utamanya. Alhamdulillah, di wilayah Indonesia timur seperti di Pelabuhan Sorong, Jayapura dan Ambon, telah terjadi perpendekan waktu layanan, contoh dari pelayanan yang biasanya 3 hari menjadi 1 hari," ujar Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, 22 Agustus 2022.