“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengetahui besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Maritim berdasarkan pemahaman ini. PDB Maritim kita perlukan sebagai base line yang akan kita monitor perkembangannya setiap tahun. Capaian PDB Maritim juga akan menjadi feed back pembangunan kemaritiman yang akan kita laksanakan di waktu-waktu mendatang,” jelasnya.
Kajian sementara ekonomi maritim yang dilakukan oleh BRIN bersama Kemenko Marves estimasi nilai PDB kemaritiman Indonesia pada 2020 sebesar Rp 1.212 triliun atau 11,31 persen dari PDB nasional yang mencapai Rp 10.722 triliun.
Baca Juga:
Peringatan Hari Maritim Nasional ke-58, Jokowi: Cara Kita Melihat Laut Harus Berubah
Nilai ini turun sekitar Rp 19 triliun dari 2019 yang mencapai Rp 1.231 triliun. Penurunan ini diduga sebagai dampak pandemi Covid–19.
Akan tetapi meskipun nilainya turun, namun kontribusinya mengalami peningkatan dari sebesar 11,25 persen pada tahun 2019 menjadi 11,3 persen di 2020.
Hal ini menjadi indikasi bahwa kemaritiman cukup kuat menghadapi krisis global seperti Covid-19. Pada 2024 nanti, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang pertama akan berakhir.
Baca Juga:
Beri Sambutan Acara Puncak Hari Maritim Nasional ke-58, Presiden Jokowi: Cara Kita Melihat Laut Harus Berubah
Selanjutnya, pemerintah akan menyusun RPJPN yang kedua untuk kurun waktu 2025-2045.
Terkait hal ini, kendati masih berjuang untuk mengendalikan pandemi Covid-19, pemerintah kini sedang menyusun peta jalan agar Pembangunan Jangka Panjang Nasional ke depan dijiwai oleh semangat pembangunan kemaritiman. [jat]