Jurnalmaritim.id | Kasus pembajakan kapal dan perompakan maritim di seluruh dunia mengalami penurunan secara global ke level terendah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk insiden di Indonesia.
ICC International Maritime Bureau (IMB) mencatat insiden pembajakan kapal dan serangan perompakan bersenjata mencapai level terendah sejak 1994.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Vietnam, Prabowo Komitmen Ratifikasi ZEE
Melansir dari Gcaptain.com, dalam laporan tahunan IMB mengaitkan penurunan insiden ini dengan “tindakan keras” yang diambil oleh pihak berwenang.
IMB menyerukan koordinasi dan kewaspadaan yang berkelanjutan untuk memastikan perlindungan jangka panjang bagi pelaut.
Direktur IMB menyambut dengan baik menurunnya insiden pembajakan yang dilaporkan secara global.
Baca Juga:
Tangis Pengungsi Rohingya Pecah Saat Diusir dari Gedung BMA Aceh
Pusat Pelaporan Pembajakan IMB mendesak negara-negara pantai untuk mengakui risiko yang melekat dari pembajakan dan perampokan bersenjata, dengan tegas mengatasi kejahatan ini di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
“Pusat Pelaporan Pembajakan IMB tetap berkomitmen untuk secara aktif terlibat dan bertukar informasi dengan negara-negara pantai untuk mempromosikan keselamatan bagi pelaut dan perdagangan,” kata Howlett.
Pada 2021, Pusat Pelaporan Pembajakan IMB mencatat 132 insiden pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal.