Nominasi yang bakal diajukan empat negara ini tidak termasuk Indonesia di dalamnya.
Secara terpisah, Indonesia diketahui telah mengajukan empat warisan budaya takbenda tahun ini, antara lain kesenian reog, jamu, tenun Indonesia, dan tempe.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Pengajuan nominasi ini pun telah diajukan secara resmi pada 25 Maret 2022 lalu.
"Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, pada April lalu.
Selama Agustus dan Oktober, NHB sendiri telah mengadakan enam focus group discussion (FGD) dengan 48 peserta untuk melihat pendapat terkait nominasi empat negara tersebut.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Diskusi itu melibatkan praktisi budaya, perwakilan asosiasi budaya, dan peneliti yang terlibat dalam pembuatan dan pemakaian kebaya.
Sejak tanggal 1 hingga 3 November, perwakilan dari NHB dan masyarakat menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Malaysia di Port Dickson, dimana mereka mendiskusikan nominasi tersebut, termasuk apa yang harus disertakan dalam pengajuan tersebut.
NHB akan mengatur inisiatif penjangkauan publik dan Januari hingga Maret 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan nominasi tersebut.