Misi penyebaran Injil pertama kali dia lakukan di Barus, dengan harapan bisa menepat di daerah Toba.
Namun pemerintah Hindia Belanda tidak memberikan izin dengan alasan keamanan, mengingat daerah itu belum dikuasai.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Minta Trump Berikan Perlindungan Keamanan Jangka Panjang
Nommensen lantas bergabung dengan penginjil lain yang ada di Sipirok.
Mereka berdiskusi terkait pembagian wilayah tugas, dan Nommensen mendapat tugas di Silindung.
Pada tanggal 11 November 1863, Nommensen melawat ke Tarutung dan diterima dengan baik oleh Ompu Pasang.
Baca Juga:
G20 Serukan AS Tinjau Larangan Afrika Selatan di Forum Internasional
Setahun berikutnya, ketika kembali ke Tarutung, Nommensen tidak mendapatkan sambutan yang sama dari sebelumnya.
Nommensen lantas berpindah ke desa lain, hingga sampai di desa yang dikuasai Raja Terlindung Lumban Tobing.
Saat itu, daerah tersebut sedang dilanda wabah kolera, di mana istri sang raja juga menjadi salah satu korbannya.