Lalu, jika beliau sahabat yang mulia ini radhiallahu’anhu mewasiatkan kita untuk menjauhinya, apakah malah justru kita akan ikut serta atau memberi selamat?
Hari raya suatu kaum itu terkait perkara akidah
Baca Juga:
Musim Hujan Tapi Cerah Saat Imlek, Begini Kata BMKG
Jika dikatakan bahwa hari raya Imlek tidak terkait akidah, maka itu kurang tepat. Karena sebenarnya setiap hari raya yang dimiliki suatu kaum itu terkait dengan perkara akidah.
Karena perayaan atau id suatu kaum adalah representasi dan ciri khas kaum tersebut. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Setiap kaum memiliki ‘Id sendiri dan ‘Idul Fithri ini adalah ‘Id kita (kaum muslimin)” (HR. Bukhari no. 952, 3931, Muslim no. 892).
Baca Juga:
Ridwan Kamil Klaim Perayaan Imlek di Jabar Aman dan Kondusif
Maka minimalnya, perayaan atau id sangat terkait dengan akidah al wala wal bara’.
Yaitu keyakinan bahwa kaum Muslimin hendaknya loyal (wala) kepada siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan iman yang benar, dan berlepas diri (bara’) dari setiap orang yang kufur kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dan bentuk bara’ah adalah tidak mengikuti mereka dan menyerupai kebiasaan dan ciri khas mereka.