Namun, dalam artikel ini penulis mengkhususkan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan ihsan dalam pengertian ibadah kepada Allah Ta’ala saja.
Syekh As-Sa’di kemudian melanjutkan penjelasan tentang ihsan kepada Allah yaitu dengan melaksanakan perintah Allah seakan-akan melihat-Nya atau merasa diawasi oleh-Nya.
Baca Juga:
Sebanyak 143 Jamaah Calon Haji Ikuti Manasik Hati Tingkat Kecamatan di Barut
Bagaimana beribadah dengan ihsan
Tentu, secara umum kita paham maksud dari “beribadah kepada Allah dan meyakini bahwa Allah mengawasi ibadah kita”. Tapi, bagaimana dengan maksud dari ‘كَأَنَّكَ تَرَاهُ’ (seakan-akan engkau melihat-Nya)?
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar Radhiallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menasehati seorang sahabat yang Bernama Ibnu Umar Faidah Radhiallahu’anhu dengan bersabda,
Baca Juga:
Ibadah Jumat Agung dan Sambut Paskah, Ini Pesan Bupati Samosir!
“Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah dan jadilah kamu di dunia seakan-akan orang asing atau musafir” (HR. Ahmad no. 6156).
Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia yang melihatmu. Dan anggaplah bahwa seakan-akan kamu hendak mati. Jauhi dan hati-hati dari doa orang-orang yang dizalimi. Dan siapa diantara kalian yang mampu untuk salat Subuh dan Isya berjamaah walaupun dia merangkak untuk mendatanginya, hendaknya dia lakukan” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani dalam Kitab As-Silsilah As-Shahihah no. 1474).