“Supaya orang yang beriman bertambah imannya.” (Q.S. Al-Mudatsir: 31)
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Q.S. Al-Fath: 4)
Baca Juga:
4 Film Animasi yang Bernilai Edukasi bagi Anak, Ada Cars dan Toy Story
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka, perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.'” (Q.S. Ali ‘Imran: 173)
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surah ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surah itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Q.S At-Taubah: 124-125)
Baca Juga:
Begini Perlindungan Hukum untuk Whistleblower
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Tidak beriman salah seorang di antara kalian, hingga menjadikan aku lebih dicintai melebihi kecintaannya kepada anaknya, bapaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Muslim no. 44, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Maksud dari “tidak beriman” adalah tidak sempurna imannya. Dan hadis semisal ini cukup banyak seperti hadis tentang “cabang iman”, hadis tentang “syafa’at”. Di mana maksud dari hadis-hadis tersebut adalah bahwa orang yang dalam hatinya ada iman meskipun lebih kecil dari atom akan keluar dari neraka (masuk surga).