Perusahaan keluarga yang eksis sejak tahun 1960-an dan sempat vakum pada tahun 1990-an ini hadir dengan memproduksi batik tulis motif abstrak. Produk batik tradisional milik Batik Mahkota Laweyan kini juga sudah ber-SNI. Beberapa motif sudah didaftarkan untuk mendapatkan HAKI.
Selain memanfaatkan teknologi dalam pengolahan limbah batik, Batik Mahkota Laweyan juga memanfaatkan platform e-commerce seperti Tokopedia untuk memasarkan produknya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Memfokuskan penjualan digital, terlebih di tengah hantaman pandemi yang sempat berdampak pada penurunan penjualan hingga sekitar 70-80%, adalah langkah tepat.
Berkat inilah, Alpha mampu menyelamatkan perusahaan keluarga tersebut di tengah krisis pandemi. Transaksi penjualan pun meningkat hingga 2x lipat jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.
“Kami memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pembatik dan juga penjahit. Kami berharap dapat memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia melalui Tokopedia, dapat memulihkan ekonomi masyarakat sekitar, dan juga terus konsisten menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Alpha.
[kaf]