Dalam memasarkan produknya, Aisa memanfaatkan platform digital seperti media sosial. Tak hanya untuk memperluas jangkauan produknya, tetapi juga sembari memberikan edukasi dan mengajak lebih banyak masyarakat beralih ke produk ramah lingkungan.
Sementara itu, untuk kian memudahkan masyarakat maupun pegiat usaha lain dalam mengakses produk Bukan Plastik, dirinya memilih untuk berjualan melalui platform e-commerce seperti Tokopedia.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kemudahan berjualan lewat Tokopedia pun memberikan peningkatan pendapatan bagi UMKM lokal Bukan Plastik, bahkan membantu produk usahanya menjangkau pelanggan lebih luas hingga ke luar Pulau Jawa
“Lewat Tokopedia, ribuan lembar kantong belanja Bukan Plastik terjual setiap bulannya dan penjualan kami meningkat hingga 10x lipat bahkan telah menjangkau wilayah Gorontalo,” ujar Aisa.
Utamakan Kualitas serta Pelestarian Lingkungan
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Selain menghadirkan inovasi produk ramah lingkungan seperti Aisa lewat Bukan Plastik, inisiatif pelestarian lingkungan juga bisa ditunjukkan pelaku UMKM lokal dalam menangani limbah produksi dari produk usaha yang dibuatnya.
Misalnya saja, UMKM lokal di Tokopedia dari Surakarta, Batik Mahkota Laweyan yang dibangun oleh Alpha Febela pada 2005, satu tahun setelah hadirnya Kampoeng Batik Laweyan.
Alpha Febela, Pemilik Usaha Batik Mahkota Laweyan menjelaskan, dalam proses produksinya Batik Mahkota Laweyan sudah menggunakan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk menjaga air tanah tetap berkualitas.
“Kami juga sudah menggunakan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk menjaga air tanah tetap berkualitas bagus sebagai upaya menghindari pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah batik kami,” papar Alpha saat diwawancarai Tribunnews, Selasa (11/1/2022).