Dengan adanya kemitraan, lanjut Heri, UMKM dilatih untuk menghasilkan produk yang makin berkualitas. Alhasil, bisa lebih mudah diserap oleh sektor usaha besar.
“Kemudian dari suplai bahan baku bisa dibantu oleh kemitraan lainnya. Antar bahan baku di hulu, di tengah sampai hilir itu saling terkait jadi sama sama tumbuh.”
Baca Juga:
Jawa Terpukul! Lebih dari Separuh Penduduk Miskin RI Ada di Pulau Ini
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kemendag Nina Mora mengatakan situasi bisnis ritel dapat dilihat dari kinerja penjualan eceran. Menurut data dari Bank Indonesia, kinerja penjualan eceran April 2022 diperkirakan meningkat secara bulanan.
Menurutnya, hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022 yang tercatat sebesar 219,3, atau secara bulanan tumbuh 6,8 persen.
“Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, sejalan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang HBKN Idulfitri,” ujar Nina Mora, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga:
Bukan Pulau Jawa, Salah Satu Pulau Terpadat di Dunia Ada di Indonesia
Pada periode Maret 2022, kata Nina, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat. Hal tersebut tercermin dari IPR Maret 2022 sebesar 205,3, atau tumbuh sebesar 2,6 persen (mtm), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -4,5 persen (mtm).
“Penjualan eceran pada hampir seluruh kelompok tercatat meningkat, terutama Kelompok suku cadang dan aksesori, Perlengkapan rumah tangga lainnya serta subkelompok sandang,” tutur Nina.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansyah juga membenarkan bahwa bisnis ritel kembali bergeliat sejak Ramadan dan Lebaran.