Selain itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Provinsi DIY GKR Bendara menyampaikan pariwisata menjadi magnet sebuah daerah, namun saat pandemi seolah berhenti sejenak. Akan tetapi, pelaku pariwisata tidak menyerah melainkan memanfaatkan momentum kebiasaan baru untuk memulihkan ekonomi daerah.
"Sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebudayaan saling bersinergi untuk saling gandeng gendong, seperti slogan kota Yogyakarta. Momentum kebiasaan baru pariwisata dilakukan dengan peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi salah satunya pada kampung wisata," terangnya.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Tiga A pariwisata
Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim Yudi Syahrial menyampaikan, Pemerintah tetap optimistis untuk fokus pada empat pilar pembangunan pariwisata dan mewujudkan perkuatan fasilitas Tiga A pariwisata, yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
"Kita harus tetap optimistis pariwisata akan bangkit kembali, terutama dengan kekhasan kota Yogyakarta sebagai salah satu pilihan destinasi wisata utama di Indonesia," ujar Yudi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan kesiapan Yogyakarta untuk mendukung Gerakan Wisata Sehat. "Yogyakarta memiliki dua lokomotif pembangunan yaitu pariwisata dan pendidikan.
"Keduanya mengalami dampak besar dari pandemi covid-19, yang biasanya mendapatkan kunjungan sebanyak empat juta jiwa, hingga Oktober 2021, hanya 200-300 ribu orang. Karena itu, pemerintah Kota Yogyakarta harus terus melakukan inovasi baru karena setiap kunjungan, wisatawan selalu menginginkan hal yang berbeda," tegas Wahyu. [ASS]