Turun dengan memakai helm ke kedalaman tujuh meter
Sebelum nyemplung, peserta wajib menuruni tangga menuju laut terlebih dahulu. Setelah badan terendam hingga dada, petugas akan memasangkan perlengkapan berbentuk seperti helm astronot yang cukup berat, dan sepasang sepatu khusus.
Baca Juga:
Pj Bupati Buleleng Perintahkan Pemerintah Desa Serius Tangani Kasus Stunting
Menariknya, dengan helm yang sudah tersambung saluran udara ini, kamu bisa bernapas seperti biasa seperti di darat.
Namun, terkadang telinga akan sedikit sakit dan berdengung akibat perbedaan tekanan. Peserta bisa mengakalinya dengan menguap atau menelan ludah sesekali.
Nah, di bawah laut nanti sudah ada penyelam yang akan memandu perjalanan, mengawasi, sekaligus mengabadikan fotomu.
Baca Juga:
Pemerintah Bali Tetapkan Pulau Dewata Berstatus Siaga Kekeringan 2 Minggu ke Depan
Berjalan di bawah laut Tanjung Benoa, Bali
Setelah memakai helm, kamu hanya perlu berjalan biasa mengikuti alur yang sudah dibuat, sembari berpegangan ke gagang yang ada. Satu kali sesi sea walker bisa diikuti empat orang, dan akan berjalan berurutan.
Sayangnya, pemandangan bawah laut tidak begitu jernih siang itu, lantaran arus yang cukup kencang membuat pasir-pasir beterbangan.