Salah satu juri turnamen, Oki Refianto mengatakan, obyek bawah laut Mandeh sangatlah indah dan unik. Untuk kapal Boelongan, misalnya, masih berwujud nyaris utuh meski sudah 100 tahun berada di dasar laut.
Kondisi tersebut diperkirakan karena bangkai kapal berada di perairan payau dengan kadar garam gang tidak begitu tinggi. Sebab, kadar garam memengaruhi tingkat korosi besi dan elemen-elemen lain yang menempel pada kapal.
Baca Juga:
Pemprov Sumbar Salurkan Sejumlah Bantuan untuk Nelayan di Bidang Perikanan
"MV Boelongan ini unik sekali, satu-satunya di dunia. Dan bangkainya di Mandeh paket komplet karena bisa jadi obyek macro maupun wide angle," kata dia.
Adapun penyelaman didampingi oleh safety diver dan diikuti oleh kegiatan mengambil sampah di sekitar area penyelaman sebagai bentuk komitmen menjaga kesehatan laut.
"Harapan kami kegiatan ini membawa dampak ekonomi sikular yang tentunya tidak hanya manfaat ekonomi tapi juga sumber daya alamnya tetap terjaga, karena laut Mandeh ini masih alami sekali dan bersih," tutur Doni.
Baca Juga:
Bakamla RI Buka Patroli Bersama "Yudhistira-I/23" Tahun 2023
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar meyakini turnamen fotografi dan videografi bawah air ini mampu berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Mandeh.
Tak hanya kunjungan untuk wilayah pesisir atau destinasi wisata alam, tapi juga wisata kuliner. [jat]