WahanaTravel.co | Perairan Mandeh di Sumatera Barat memiliki pesona keindahan bawah laut yang mengagumkan.
Dikutip dari direktori pariwisata Direktorat Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kawasan Mandeh berlokasi Di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Juga:
Pemprov Sumbar Salurkan Sejumlah Bantuan untuk Nelayan di Bidang Perikanan
Untuk mencapainya, kita bisa berkendara sekitar 70 menit atau menempuh jarak 56 kilometer (km) dari Kota Padang.
Dikutip dari Portal Resmi Provinsi Sumatera Barat, Kepulauan Mandeh tepatnya terletak di Teluk Carovok Tarusan dan terdiri dari sejumlah pulau kecil, seperti Tarajun, Setan Kecil, Pulau Merak, dan lainnya.
Area seluas 70 hektar itu memiliki keindahan bawah laut yang memukau.
Baca Juga:
Bakamla RI Buka Patroli Bersama "Yudhistira-I/23" Tahun 2023
Banyak wisatawan datang untuk snorkeling atau menyelam, kemudian menikmati suasana berkemah, terjun payung, bersantai di pantai pasir putih, atau pergi memancing di sana.
Panorama pantai dan bawah laut yang memukau membuat banyak orang menjulukinya sebagai Raja Ampat-nya Sumatera Barat atau Surga dari Sumatera (Paradise from West).
Selain menemukan keindahan terumbu karang yang masih terawat, menyelami bawah laut Mandeh juga memungkinkan kita melihat bangkai kapal MV Boeloengan yang tenggelam pada zaman penjajahan.
Mengabadikan keindahan bawah laut Mandeh
Banyak wisatawan yang pergi menyelam di perairan Mandeh turut mengabadikan keindahannya.
Terbaru, Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar turnamen fotografi dan videografi bawah laut untuk memotret landskap mengagumkan tersebut pada Rabu (17/8/2022), usai melangsungkan upacara bendera bawah air.
"Mandeh ini kan ikon Sumatera Barat, landscape-nya luar biasa indah, begitu juga bawah lautnya."
"Kami ingin orang melihat Mandeh ini, tapi yang datang itu diharapkan orang yang berkualitas yaitu yang paham dengan alam dan tahu menjaga alam, bukan malah merusak alam," ucap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (19/08/2022).
Lokasi penyelaman pertama adalah di sekitar Pulau Cubadak yang populer dengan keanekaragaman hayatinya.
Keesokan harinya, lokasi penyelaman adalah Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) MV Boeloengan di kedalaman 30 meter dari permukaan laut (mdpl).
Bangkai kapal yang masih terlihat utuh itu kini menjadi habitat terumbu karang dan beragam biota laut, seperti penyu dan gerombolan ikan. Oleh karena itu, obyek tersebut begitu memukau dalam bidikan lensa.
Salah satu juri turnamen, Oki Refianto mengatakan, obyek bawah laut Mandeh sangatlah indah dan unik. Untuk kapal Boelongan, misalnya, masih berwujud nyaris utuh meski sudah 100 tahun berada di dasar laut.
Kondisi tersebut diperkirakan karena bangkai kapal berada di perairan payau dengan kadar garam gang tidak begitu tinggi. Sebab, kadar garam memengaruhi tingkat korosi besi dan elemen-elemen lain yang menempel pada kapal.
"MV Boelongan ini unik sekali, satu-satunya di dunia. Dan bangkainya di Mandeh paket komplet karena bisa jadi obyek macro maupun wide angle," kata dia.
Adapun penyelaman didampingi oleh safety diver dan diikuti oleh kegiatan mengambil sampah di sekitar area penyelaman sebagai bentuk komitmen menjaga kesehatan laut.
"Harapan kami kegiatan ini membawa dampak ekonomi sikular yang tentunya tidak hanya manfaat ekonomi tapi juga sumber daya alamnya tetap terjaga, karena laut Mandeh ini masih alami sekali dan bersih," tutur Doni.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar meyakini turnamen fotografi dan videografi bawah air ini mampu berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Mandeh.
Tak hanya kunjungan untuk wilayah pesisir atau destinasi wisata alam, tapi juga wisata kuliner. [jat]