Sementara T. Sitanggang tertarik dengan rencana dan program dari Yayasan Pomparan Raja Gumumtam Rumahorbo, dimana selain mendukung program pemerintah Kabupaten Samosir dibidang pertanian dan dan kepariwisataan serta meningkatkan ekonomi kreatif nya.
"Seperti sekarang ini, Tepung yang berbahan dasar jagung masih kurang untuk kebutuhan didaerah Sumatera Utara, dan juga kopi Samosir sekarang sudah mulai dilirik dimana mutu kopi Samosir semakin bagus," ujar T, Sitanggang.
Baca Juga:
Jembatan Kaca di Bali Resmi Dibuka, Tiket Rp 100 Ribu
Lebih lanjut T. Sitanggang juga menjelaskan bahwasanya dalam hal mendukung masyarakat dalam melakukan programnya, ia juga mesti juga ikut aturan dan peraturan, dimana nantinya dalam penebangan pohon pohon pinus tersebut tidak ada dugaan masyarakat sekitar bahwasanya pekerjaan tersebut tidak sesuai aturan.
Terkait adanya pemberitaan beberapa media bahwa telah terjadi penebangan liar, kita dapat maklumi hal tersebut, dimana mereka kemungkinan belum menanyakan kepada pemilik lahan dan meninjau kelokasi.
"Dan jika ada pertanyaan kenapa pohon pinus tersebut ditebangi, tentu akan dapat jawab dari pemilik lahan, Seperti penjelasan pemilik lahan dari keturunan Op. Raja Gumumtam bahwasanya pohon pohon pinus yang kita tebang, nantinya akan ditanami jagung, kopi dan tumbuhan buah buahan guna mendukung lokasi Agrowisata yang akan dibuka" ujar T. Sitanggang.
Baca Juga:
Kapolri Sarankan Kegiatan Hiburan di Tempat Isolasi Bagi Wisatawan Asing
"Jika lokasi ini jadi tujuan wisata, masyarakat disini dapat diperdayakan, salah satu nya wisatawan yang ambil program mendaki akan dipandu masyarakat sekitar, dan nantinya wisatawan dapat menginap di Homestay yang akan dibangun, dan juga memasang tenda guna menginap, Disini juga nantinya akan ada permainan permainan olah raga buat wisatawan dan juga buat berkemah bagi kelompok dan grup grup dari travel," ujar Bilson Rumahorbo salah satu keturunan Op. Raja Gumumtam. [AS]