WahanaTravel.co | Wilayah desa Marlumba yang berada dipinggiran danau toba dan daerah perbukitan tepatnya di Desa Marlumba yang terletak di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Menurut salah satu keturunan Raja Marga Rumahorbo bahwasannya daerah mereka potensial mendukung pertanian dan Kepariwisataan.
Baca Juga:
Jembatan Kaca di Bali Resmi Dibuka, Tiket Rp 100 Ribu
"Dari letak daerah kawasan desa ini, Potensial dalam mendukung kemajuan Pertanian dan Pariwisata di Kabupaten Samosir," ujar Bilson Rumahorbo salah satu keturunan Raja Gumumtam Rumahorbo, Jumat (15/10/2021) pada awak media WahanaNews-Sumut.
lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keturunan Op. Raja Gumumtam Rumahorbo yang memiliki lahan yang terletak didusun I (Satu) desa Marlumba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir telah mendirikan Yayasan Pomparan Raja Gumumtam, Adapun tujuannya supaya tidak terjadi perselisihan dan saling klaim diantara pomparan Raja Gumumtam Rumahorbo akan lokasi lahan.
"Kita juga punya program, akan membuka lokasi wisata di areal kita, berbentuk Agrowisata, dimana lokasi yang luas dan pemandangan yang indah dari atas perbukitan akan memuaskan wisatawan yang nanti nya datang ke lokasi tersebut, Selain menikmati sejuknya udara, pengunjung juga akan memandang indahnya danau toba dari atas perbukitan.
Baca Juga:
Kapolri Sarankan Kegiatan Hiburan di Tempat Isolasi Bagi Wisatawan Asing
"Namun kami punya kendala, dimana lokasi tersebut, harus dibersihkan dari pohon pohon pinus yang sudah tua, guna membentuk lokasi," ujarnya.
Pada media WahanaNews-Sumut menjelaskan bahwa nantinya, dilahan itu akan di tanami jagung, kopi dan tumbuhan buah buahan pendukung Agro wisata agar nantinya dilokasi tersebut akan tumbuh ekonomi kreatif di masyarakat sekitarnya, khususnya kepada keturunan Raja Op.Gumumtam Rumahorbo, dan tak lupa mengucap terimakasih atas dukungan T. Sitanggang (Parman-Red) atas program mereka.
"Untuk membuka lokasi tersebut, tentunya diperlukan alat berat, guna memindahkan dan menebang kayu pinus yang sudah tua, kayu pinus itu dulunya ditanami para Opung dan orang tua kami juga. Jika secara manual melakukan pembersihan lahan, tentunya memakan waktu yang lama. Tapi untunglah saudara kita T. Sitanggang dapat mendukung Program dan rencana kita," ujar Billson Rumahorbo.
Sementara T. Sitanggang tertarik dengan rencana dan program dari Yayasan Pomparan Raja Gumumtam Rumahorbo, dimana selain mendukung program pemerintah Kabupaten Samosir dibidang pertanian dan dan kepariwisataan serta meningkatkan ekonomi kreatif nya.
"Seperti sekarang ini, Tepung yang berbahan dasar jagung masih kurang untuk kebutuhan didaerah Sumatera Utara, dan juga kopi Samosir sekarang sudah mulai dilirik dimana mutu kopi Samosir semakin bagus," ujar T, Sitanggang.
Lebih lanjut T. Sitanggang juga menjelaskan bahwasanya dalam hal mendukung masyarakat dalam melakukan programnya, ia juga mesti juga ikut aturan dan peraturan, dimana nantinya dalam penebangan pohon pohon pinus tersebut tidak ada dugaan masyarakat sekitar bahwasanya pekerjaan tersebut tidak sesuai aturan.
Terkait adanya pemberitaan beberapa media bahwa telah terjadi penebangan liar, kita dapat maklumi hal tersebut, dimana mereka kemungkinan belum menanyakan kepada pemilik lahan dan meninjau kelokasi.
"Dan jika ada pertanyaan kenapa pohon pinus tersebut ditebangi, tentu akan dapat jawab dari pemilik lahan, Seperti penjelasan pemilik lahan dari keturunan Op. Raja Gumumtam bahwasanya pohon pohon pinus yang kita tebang, nantinya akan ditanami jagung, kopi dan tumbuhan buah buahan guna mendukung lokasi Agrowisata yang akan dibuka" ujar T. Sitanggang.
"Jika lokasi ini jadi tujuan wisata, masyarakat disini dapat diperdayakan, salah satu nya wisatawan yang ambil program mendaki akan dipandu masyarakat sekitar, dan nantinya wisatawan dapat menginap di Homestay yang akan dibangun, dan juga memasang tenda guna menginap, Disini juga nantinya akan ada permainan permainan olah raga buat wisatawan dan juga buat berkemah bagi kelompok dan grup grup dari travel," ujar Bilson Rumahorbo salah satu keturunan Op. Raja Gumumtam. [AS]