Untungnya pendaki asal Malaysia ini kuat. Dia menyadari bahwa anaknya berada jauh di Kuala Lumpur. Sedangkan dia berada di Kerinci, tidak mungkin anaknya bisa datang dalam waktu yang cepat.
"Dia nggak ambil anak ini, dia tetap jalan dan dia diikutin terus, ini anak mu loh ambil anakmu, dengan wajah anak kecil ini yang sangat kasihan tapi dia tetap pegang teguh tadi, 'Anakku ada di kuala lumpur bukan di sini,'" tambahnya.
Baca Juga:
Begini Penjelasan Ahli Feng Shui Tentang Mitos Soal Rumah Tusuk Sate
Saat wanita ini sampai di shelter 1 bersama dua porternya, saat itu waktu menunjukan pukul 6 sore. Walau saat itu masih terang, Yudi menyuruh mereka untuk stay semalam dan turun keesokan hari.
"Kita kontak kontak, aku bilang, yaudah kalau gitu situasinya, nggak usah dipaksain turun. Kalian stay satu malam lagi di shelter satu, tapi kalian jangan lepas Kak Mar ini dalam alasan apapun, mau buang air kecil mau buang air besar kalian harus temenin," kata Yuda.
Namun ternyata, nenek itu tak kunjung pergi. Dia menunggu di depan tenda semalaman.
Baca Juga:
Mitos Kunto Bimo, Patung Candi Borobudur yang Bisa Kabulkan Keinginan
"Besok harinya lagi pas mereka turun nenek ini juga tetap ngikut dan pas udah keluar pintu rimba nenek itu nangis, ini anakmu kenapa kamu nggak mau ambil gitu," kata Yuda.
Untungnya pendaki ini tetap teguh pada pendiriannya dan tidak memperdulikan si nenek yang terus membujuknya.
Menurut Yuda, jika dia terhasut membawa kedua anak tersebut, maka dia akan berpindah ke dimensi lain.