“Sebenarnya petani itu tidak masalah dengan pencabutan subsidi. Yang penting pupuknya itu ada,” jelas Warsito.
Oleh sebab itu, dalam rangka menguatkan petani agar produksi sektor pertanian tidak menurun dan petani tetap produktif dan menyosialisasi tentang aturan di atas maka HKTI menggandeng Polda Jatim untuk mengadakan sosialisasi aturan tersebut plus menggalakkan penananam organik.
Baca Juga:
Mentan SYL Ajak DPP Wanita Tani HKTI Dukung Program Pertanian
Dikatakan Warsito HKTI Jatim telah turun ke beberapa daerah seperti Ngawi, Jember dan Bondowoso.
Ditegaskannya dengan subsidi dicabut, petani diminta mulai terbiasa dengan pertanian organik.
Yakni konsep bertani tanpa menggunakan bahan kimia sama sekali.
Baca Juga:
Mentan Ajak Pengurus DPP Wanita Tani untuk Dukung Program Pembangunan Pertanian
“Tentu membiasakan pertanian organik ini butuh waktu. Untuk itu menuju pertanian organik, petani diajak terlebih dulu ke konsep pertanian sehat. Yakni dengan mengkombinasikan pupuk atau pestisida kimia dengan bahan organik. Jadi bertahap,” kata sekretaris HKTI Jatim dua periode itu.
Pengurangan pupuk kimia harus dilakukan karena residunya sudah sangat tinggi.
Tingkat pencemarannya bahkan sudah mencapai 38 persen di lahan pertanian dan perkebunan.