Bibit yang sudah diangkut clan dieter harus selesai ditanam hari itu jugs. Bibit yang coati atau kerdil segera disulam, penyulaman dilakukan
sampai umur 1 tahun.
Pemupukan
Jenis pupuk yang lazim (biasa) cligunakan adalah Urea (46% N), ZA (21% N), TSP (46% P205), SP-36 (36% P205), KCI (60% K20), Kiserit (27% MgO) clan Dolomit (19%Mgo).
Dosis pupuk tentatif (disesuaikan dengan umur tanaman) untuk tanaman kakao yang penaungnya balk.
Baca Juga:
BNNP Sumut dan BNNK Madina Hancurkan Kebun Ganja di Bukit Tor Sihite
Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah:
• Membentuk kerangka dasar (cabang tanaman kakao yang balk dan kuat).
• Mengatur masuknya sinar matahari kedalam kebun secara merata sehingga tanaman lebih produktif menghasilkan makanan (fotosintesa).
• Memacu dan meningkatkan serta menghasilkan bunga dan buah yang banyak.
• Memotong bagian cabang yang terserang hama/penyakit, rusak/patah.
• Menekan resiko berkembangnya hama penyakit. Untuk tanaman hasil perbanyakan generatif, macam dan caracara pemangkasannya adalah:
• Pemangkasan bentuk, dilakukan pada saat tanaman belum menghasilkan (TBM) sekitar umur 8-12 bulan. Tujuannya, untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Caranya, pelihara tiga cabang primer dari jorket yang kuat pertumbuhannya, lalu atur cabang-cabang sekunder yang tumbuhnya seimbang ke segala arah.
• Pemangkasan pemeliharaan dan produksi, dilakukan pads tanaman yang telah menghasilkan (TM). Tujuan untuk mempertahankan kerangka yang sudah terbentuk balk dan membuat indeks lugs dawn (ILD) dalam kondisi optimum yaitu 3,7-5,7. Caranya buang cabang sekunder pads jarak 30-60 cm dari jorket, cabang sakit, cabang batik, cabang terlindung atau cabang yang melindungi, cabang yang masuk jauh ke dalam tajuk tanaman di sebelahnya. Dilakukan 6-8 kali per tahun. Buang semua tunas air 2-4 minggu sekali.
• Pemangkasan pemendekan tajuk, tujuannya untuk membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 3,5-4,0 m. Dilakukan setahun sekali pads awal musim hujan, hindari pemangkasan saat tanaman berbunga lebat atau ketika sebagian besar bush masih pencil (panjang kurang dari 10 cm).
Pegendalian Hama dan Penyakit
Dalam melakukan pengendalian hama dan penyakil kakao utamakan dengan sistem PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pemakaian pestisida merupakan alternatif terakhir.
Hama Utama
Penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella (Snell) Pada awal serangan terlihat pads buah masak, kulit buah berwarna pudar clan timbul belang berwarna jingga serta jika digoyang ticlak berbunyi. Jika dibelah daging buah berwarna hitam, biji-biji kakao sating melekat, biji tidak berkernbang, ukuran biji kecil clan tidak bernas. Kerugian bisa mencapai 80%.
Baca Juga:
Perusahaan Inggris Akuisisi Dua Perusahaan Sawit di Kaltim, Nilainya Nyaris Rp1 Triliun
Pengendalian:
Untuk Daerah Bebas PBK;
• Karantina, yaitu ticlak memasukkan bahan tanaman kakao clan perlengkapan lain dari daerah terserang PBK.
• Monitoring hama di TPH (Ternpat Pengumpulan Hasil) bertujuan untuk mendeteksi dini adanya serangan barn.
• Sanitasi, dengan menguburkan kulit buah, plasenta dan buah busuk. Untuk Daerah Serangan PBK;
• Lakukan pangkasan bentuk, mernbatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m untuk mempermudah pengendalian clan panen.
• Panen sering satu minggu sekali, clan sanitasi. Buah dibawa ke TPH dan buah segera diambil bijinya. Buah berukuran 8 -10 cm dibungkus dengan kantong plastik (kondomisasi).
• Pengendalian secara biologi dengan menggunakan semut hitam. Untuk meningkatkan populasi semut hitam perlu membuat saran dari lipatan daun kelapa atau daun kakao, dan diletakkan di atas jorket.
• Penyemprotan insektisida, terutama dari golongan sintetik piretroid, antara lain: deltametrin (Decis 2,5 EC), sihalotrin (Matador 25 EC),
betasitlutnn (Buld0k 25 EU), esfenvalerat sumialpha 25 EC. Dengan konsentrasi formulasi berturut-turut 0,6%, 0,6%, 0,20% dan 0,20%. Alat semprot knapsack sprayer, volume semprot 250 1/ha, frekuensi 10 hari sekali, sasaran semua buah dan cabang horizontal. Kepik penghisap buah kakao, Helopeltis spp., Pseudodoniella typica dan Amblypelta theobromae.
• Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekun berwarna coklat kehitaman.
• Serangan pads buah muds menyebabkan buah kering danl mati, tetapi jika tumbuh terns, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.
• Serangan pads pucuk atau ranting menyebabkan pucuk layu dan mati (die back), ranting mengering dan meranggas.
Pengendalian:
• Biologis, menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoracichus). Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa, lalu letakkan di atas jorket. Selain itu dengan jamur Beauveria bassiana dengan dosis 25 - 50 gram spora /ha. Pengendalian secara biologi tidak dapat digabungkan dengan cara kimiawi.
• Kimiawi, dengan Sistem Peringatan Dini (SPD), bila tingka serangan Helopeltis < 15% yaitu diamati seminggu sekal dan bila ada gejala serangan langsung dilakukar penyemprotan pads areal terbatas. Jika tingkat serangar > 15% penyemprotan dilakukar secara menyeluruf (blanket spraying). Keberhasilan pengendalian SPD ditentukan faktor-faktor : organisasi, keterampilan dan kedisiplinan tenaga pengamat,
penyemprot, dan pengawas.
Panen dan Pasca Panen