Wahanatani.com I Hasil analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) yang baru saja dirilis menunjukkan setidaknya satu dari delapan orang Indonesia tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan gizi mereka. Di provinsi-provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara, makanan bergizi tidak terjangkau oleh lebih dari sepertiga hingga setengah dari populasi.
Indonesia terus membuat kemajuan dalam komitmennya untuk mengakhiri segala bentuk malnutrisi. Namun, sebuah analisis baru mengungkapkan bahwa makanan bergizi masih belum terjangkau oleh banyak orang.
Baca Juga:
Gampang Banget! Begini Cara Manfaatkan Kulit Buah untuk Pupuk Alami
Selain itu, analisis ini juga memberikan bahwa makanan sehat yang beragam dapat diakses oleh semua orang di Indonesia. Sayangnya, saat ini Indonesia masih menghadapi tiga beban malnutrisi, yakni kurang gizi, kekurangan zat gizi mikro, dan kelebihan berat badan dan obesitas. Kualitas diet yang rendah merupakan faktor umum yang mendasari semua bentuk malnutrisi.
Situasi ini tidak hanya didorong oleh kurangnya pendapatan di antara sebagian besar rumah tangga, tetapi juga oleh tingginya harga pangan di wilayah tersebut. Analisis FNG menemukan bahwa makanan beragam yang terdiri atas sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro keluarga hampir tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan makanan pokok yang hanya memenuhi kebutuhan energi.
"Analisis FNG akan digunakan sebagai referensi utama bagi Bappenas untuk menentukan konsensus, sinergi dan upaya bersama dalam prioritasasi kebijakan dan intervensi peningkatan pangan dan gizi di Indonesia," jelas Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN/Bappenas Anang Noegroho, dalam siaran resmi, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga:
Mengenal Hama Kutu Daun Persik pada Tanaman Cabai dan Cara Membasminya
Melalui analisis FNG yang dilakukan dari September 2020 hingga November 2021, para pemangku kepentingan di tingkat nasional telah mengidentifikasi aksi prioritas untuk mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam bidang pangan, kesehatan, dan gizi.
"Membuat makanan bergizi menjadi terjangkau oleh semua rumah tangga membutuhkan aksi dari berbagai sistem termasuk kesehatan, pangan dan pertanian, serta perlindungan sosial. Peluncuran analisis FNG ini diharapkan dapat membantu memanfaatkan peluang dan memperluas kolaborasi strategis di antara para pemangku kepentingan di Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk mencegah malnutrisi," ucap Christa Raeder, Perwakilan WFP untuk Indonesia.
Adapun beberapa temuan analisis FNG, antara lain: