Selang beberapa waktu air bersama dengan nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan (surut).
Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai kebutuhan tanaman sehingga tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.
Baca Juga:
Bripda Josua Nainggolan Jadi Korban Pembacokan di Yahukimo
Sistem hidroponik ini banyak dikembangkan dalam skala hobi maupun komersil. Struktur hidroponik ebb flow tergolong sederhana, pembuatannya mudah dan hemat energi.
Sistem ini dapat digunakan untuk beberapa media pertumbuhan seperti rockwool, vermiculite, coconut fiber.
6. Sistem Aeroponik
Baca Juga:
Cilegon Dilirik Investor Cina dan Inggris, Bidik Pelabuhan dan Pengelolaan Sampah
Teknik menanam tanaman dengan aeroponik berasal dari katanya “aero” yang berarti udara, dan “phonic” yang berarti cara menanam. Jadi, aeroponik merupakan cara bertanam dengan media perakarannya udara.
Sistem aeroponik merupakan cara bercocok tanam dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman.
Nutrisi yang disemprotkan mempunyai bentuk seperti kabut. Aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah.