wahananews.Persona |Presiden Jokowi minta Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyusun sebuah desain besar perencanaan pembelian alutsista hingga tahun 2024.
"10 Hari atau dua Minggu setelah dilantik (pada 23 Oktober 2019), di Istana beliau panggil saya. 'Menhan, saya ingin suatu masterplan, saya ingin suatu grand design, saya minta 15-25 tahun, saya minta utuh rencanakan'. Ya itu petunjuk beliau kan, saya jalankan," tutur Prabowo.
Baca Juga:
AHY Siapkan Satgas Pengelolaan Sampah, Berisikan Pejabat Kementerian
Hal itu diceritakan Prabowo dalam siaran podcast dengan Deddy Corbuzier yang tayang di Youtube pada 13 Juni 2021 lalu.
Awal Juni 2021, beredar draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang Perencanaan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan TNI untuk Renstra 2020-2044. Angkanya fantastis, USD124 miliar atau jika dirupiahkan, setara dengan Rp1.769 triliun.
Angka itu menjadi heboh dan memunculkan tanggapan beragam. Namun saat dikonfirmasi, Prabowo menyebut rencana anggaran untuk pengadaan alutsista itu belum diputuskan. "Rencana ini masih kami godok bersama Bappenas, Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/6/2021) lalu.
Baca Juga:
Penundaan CPNS dan PPPK 2024 Picu Polemik, Prabowo Turun Tangan
Nasib Perpres itu sampai saat ini tidak jelas. Meski begitu, Prabowo tetap melanjutkan perintah Jokowi. Hingga akhir tahun 2021, Ketua Umum Partai Gerindra itu berkeliling ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Italia, Inggris, dan Prancis. Tujuannya tidak sekadar kerja sama di bidang pertahanan, tapi penjajakan pembelian alutsista.
Hasilnya, sejumlah kesepakatan dicapai Prabowo dalam lawatannya. Di Italia, Prabowo meneken kontrak pembelian 8 unit kapal fregat buatan galangan Italia Fincantieri pada Juni 2021. Kapal perang itu terdiri dari 6 unit fregat kelas FREMM, dan dua unit lagi merupakan fregat kelas Maestrale bekas angkatan laut Italia yang akan dimodernisasi.
Selanjutnya, di bulan September 2021, Prabowo mengantongi lisensi dari Pemerintah Inggris dalam pembuatan kapal fregat Arrowhead 140 yang akan diproduksi oleh PT PAL. Kapal tipe ini merupakan fregat kelas ringan yang pertama kali dibuat Inggris pada tahun 2018 untuk keperluan penyelamatan, pengawasan perairan, pengawalan dan misi kemaritiman Angkatan Laut.