WahanaNews-Persona | Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) menerima piagam penghargaan Kesultanan Buton dari Sultan Buton ke-40 Laode Muhammad Izat Manarfa (kiri), di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (7/1/2023).
Jenderal TNI Dudung Abdurachman diberi gelar Kapitaraja Kawasa Yi Nusantara oleh Sultan Buton ke-40 dan sekaligus menjadi warga, kerabat, serta Sesepuh Kesultanan Buton.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Penganugerahan itu diberikan oleh Lembaga Adat Kesultanan Buton dalam acara silaturahmi Kasad dengan Forkopimda dan masyarakat Sultra, di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin (7/1/2023).
Dalam penganugerahan gelar tersebut, Jenderal TNI Dudung mengenakan baju adat Kesultanan Buton yang didominasi warna hitam. Sebelum disematkan peci dan tongkat.
Perwakilan Kesultanan Buton, Laode Muhammad Arsal menjelaskan secara singkat, makna gelar Kapitaraja Kawasa Yi Nusantara bahwa gelar jabatan adat yang diberikan kepada seseorang golongan bangsawan Buton dan diberikan tugas memimpin dan membina prajurit, menjaga, melindungi, mengawasi, serta mempertahankan kedaulatan teritorial dan keutuhan wilayah darat negara kesultanan Buton.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
“Dan menjadi sosok pemimpin yang kuat dan tangguh sangat berpengaruh, penuh wibawa, memiliki integritas yang tinggi dalam membina dan menghadapi ancaman dan gangguan,” kata Laode Muhammad Arsal
Usai dianugerahi gelar kehormatan adat tersebut, Kasad menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sultan Buton dan seluruh perangkat Lembaga Adat Kesultanan Buton atas kepercayaan yang luar biasa kepada dirinya untuk menyandang gelar Kapitaraja Kawasa Yi Nusantara.
Turut hadir Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachmad beserta rombongan, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Forkopimda Sultra, Ketua DPRD Sultra, Para Kepala Dinas Lingkup Pemprov Sultra dan para Kepala Biro Sultra, Kesultanan Buton La Ode Muhammad Izat Manarfa dan Laode Muhammad Arsal.