Secara spesifik, jika kadar vitamin D anak berada di bawah 13,7 ng/mL, mereka lebih mungkin mengalami kesulitan karena mengompol.
Para peneliti menyampaikan bahwa insufisiensi vitamin D mungkin merupakan abnormalitas vitamin D yang paling umum pada anak-anak dengan enuresis nokturnal primer.
Baca Juga:
Rekomendasi Vitamin untuk Menyehatkan Rambut Tipis
"Insufisiensi vitamin D mungkin lebih umum terjadi pada anak-anak dengan enuresis parah dibandingkan dengan kekurangan vitamin B12," kata para peneliti.
Hasil studi ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut untuk memeriksa kemungkinan penggunaan vitamin D dan vitamin B12 dalam terapi adjuvan potensial bagi anak-anak yang mengompol.
Studi juga menjelaskan bagaimana vitamin D mempengaruhi fungsi kandung kemih. Reseptor vitamin D terdapat pada otot kandung kemih maupun lapisan dalamnya, yang berarti vitamin D berperan dalam bagaimana kandung kemih berfungsi.
Baca Juga:
Selain Lezat dan Gurih, Ikan Lele Juga Memiliki 6 Manfaat untuk Kesehatan
Kadar vitamin D cukup akan membantu mengurangi kontraksi kandung kemih yang tidak diinginkan dengan menenangkan sinyal sensorik saat kandung kemih terisi.
Anak dengan kadar vitamin D yang rendah mungkin mengalami kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol.
Kadar vitamin D yang rendah juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang, yang dapat menyebabkan masalah pada kandung kemih.