Dalam kasus ini, Little menjelaskan, histamin memicu reaksi anafilaksis, mirip dengan apa yang dialami beberapa orang dengan sengatan lebah atau selai kacang. Reaksi ini dapat menyebabkan tubuh shock, tenggorokan menutup, dan jantung berhenti.
Siapa yang berisiko mengalami alergi olahraga?
Baca Juga:
Ini Tips Cara Berhenti Merokok dari Berbagai Kalangan
Penelitian yang dilakukan Mayo Clinic pada 1997 menunjukkan bahwa urtikaria akibat olahraga relatif jarang terjadi meskipun pada saat itu, para peneliti melaporkan bahwa kasusnya memang mengalami peningkatan.
Temuan peneliti Mayo Clinic menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin mengalami kondisi ini daripada pria, dan setengah dari penderita memiliki riwayat eksim, asma, atau reaksi terhadap alergen di udara.
Mereka mencatat bahwa urtikaria yang disebabkan oleh olahraga paling mungkin terjadi ketika seseorang berolahraga di lingkungan yang sangat hangat, lembab, atau dingin. Mereka juga melaporkan bahwa satu reaksi umumnya berlangsung di bawah 30 menit.
Baca Juga:
Ini Perbedaan Antara Kista dan Tumor
Pada bulan Maret 2022, tim dokter di Florida melaporkan studi kasus yang melibatkan seorang pria Asia berusia 22 tahun mengalami ruam yang meluas saat dia berlari.
Para peneliti menyatakan ilmu pengetahuan masa lalu telah menemukan bahwa "relatif lebih umum" untuk urtikaria akibat olahraga muncul setelah seseorang makan makanan tertentu.
Namun, dalam studi kasus khusus ini, empat jam telah berlalu sejak individu tersebut makan.