Untuk mempelajari efek tertawa, dia akan mengambil darah dari subjek tes pada berbagai kategori saat menonton sesuatu yang lucu.
Studinya menemukan bahwa ketika orang tersebut berada dalam puncak tawa, lebih banyak sel penguat sistem kekebalan tubuh yang diproduksi dan ada dalam darah.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Hal ini menunjukkan bahwa tawa yang lebih keras menghasilkan lebih banyak sel penguat kekebalan tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
5. Tertawa Mendekatkan Perasaan
Banyak orang berpikir bahwa tertawa adalah reaksi terhadap sesuatu yang lucu, namun sebenarnya tertawa adalah cara berkomunikasi.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Ilmu pengetahuan tentang tertawa menunjukkan bahwa tertawa adalah suatu bentuk komunikasi dan menunjukkan ketika kita menyukai seseorang.
Kita lebih banyak tertawa ketika kita bersama orang lain dan ketika tidak menertawakan lelucon. Kita tiga puluh kali lebih mungkin menertawakan sesuatu jika kita bersama seseorang.
Tertawa adalah cara mengkomunikasikan elemen kejutan. Hal ini membantu kita menjaga hubungan yang bahagia dan sehat, yang memungkinkan kita untuk mempertahankan kesehatan mental yang positif.