“Mohon untuk melakukan proses satu hari sebelumnya atau minimal kalau melakukan dengan hari yang sama, ini diberikan jeda supaya menghindari risiko tertinggal kereta. Berikan jeda waktu yang tepat untuk pengaturan waktu tesnya sampai jadwal keberangkatannya,” tegas Eva.
Seorang mahasiswa dan pengguna kereta api, Andra (23) mengatakan bahwa adanya penurunan tarif dapat membantu masyarakat menekan pengeluaran dana pada saat ingin melakukan sebuah perjalanan.
Baca Juga:
Mulai Berlaku Besok, Bandara AP II Pastikan Kesiapan Lokasi test PCR & Antigen
“Ini bagus ya karena bisa mengurangi pengeluaran berlebih untuk syarat naik kereta. Harganya relatif terjangkau dan bisa jadi alternatif masyarakat untuk naik kereta lagi,” kata Andra. [tum]
Andra menjelaskan dengan tarif tes yang lebih terjangkau, sangat mempermudah masyarakat seperti mahasiswa yang suka melakukan perjalanan pulang pergi ke kampung halaman karena dapat dilakukan di hari yang sama pula.
Menurutnya pihak KAI sangat mematuhi protokol kesehatan dan selalu berkeliling menginformasikan penumpang untuk melengkapi berkas persyaratan khususnya pada persyaratan tes kesehatan.
Baca Juga:
Batalyon Infanteri 8 Marinir Laksanakan Swab Antigen Kepada Prajurit
Ia berharap meskipun tarif tes diturunkan, pihak KAI tetap tegas dan secara teliti memeriksa tidak hanya tiket perjalanan tapi juga hasil tes penumpang pada saat melakukan proses verifikasi.
“Semoga pada saat sebelum masuk kereta petugas akan bekerja dengan lebih baik lagi,” kata dia.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan bahwa tarif baru bagi layanan rapid test antigen menjadi Rp35 ribu setelah sebelumnya Rp45 ribu. Tarif baru tersebut rencananya akan mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2022 di 83 stasiun. [tum]