Norwegia merupakan produsen minyak bumi utama Eropa barat, yang menjadi keuntungan negaranya selama beberapa dekade dari kenaikan harga. Pandemi membuat harga jatuh pada awal 2020, pada kuartal kedua tahun itu, Norwegia turun sebesar 6,3%, penurunan terbesar dalam setengah abad.
Kemudian, pada 2021, berhasil mendapatkan kembali sebagian besar penurunan selama bulan-bulan sebelumnya, dengan tumbuh secara keseluruhan sekitar 3%. Orang Norwegia memiliki dana kekayaan negara senilai $1,3 triliun. Angka PDB per kapita yang tinggi itu mencerminkan kesejahteraan finansial masyarakat.
Baca Juga:
Pengusaha Korsel Janjikan Rp1 Miliar bagi Pekerja yang Bersedia Punya Bayi
8. Amerika Serikat
Banyak warga Amerika Serikat yang kehilangan pekerjaan dan bisnis di era pandemi. Namun, bagi mereka yang berada di populasi terbatas dengan penghasilan lebih dari US$ 60.000 setahun masih bisa bekerja dari rumah dan melakukan investasi saham mereka sehingga nilainya tumbuh.
Menurut Institute for Policy Studies, pada Maret 2020 dan April 2021, kekayaan kolektif 719 miliarder Amerika melonjak US$ 1,62 triliun, atau 55%, dari US$ 2,95 triliun menjadi US$ 4,56 triliun.
Baca Juga:
Rumah Telantar di Jepang Terus Bertambah Akibat Penurunan Populasi
9. Makau
Dulunya negara ini merupakan koloni Kekaisaran Portugis, sejak industri game diliberalisasi pada tahun 2001, wilayah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok ini mengalami pertumbuhan kekayaan yang luar biasa.
Dengan populasi lebih dari 600.000, dan lebih dari 40 kasino tersebar di wilayah sekitar 30 kilometer persegi, semenanjung sempit di selatan Hong Kong ini adalah mesin penghasil uang.