"Mojokerto ini dialiri oleh 7 sungai besar. Salah satunya adalah Sungai Berantas. Di mana, berdasarkan literasi sejarah, ada dermaga yang ada di sana yang berarti Mojokerto juga berada di Jalur Rempah yang juga terhubung dengan jalur budaya lainnya," ujarnya.
Hasil dari tapak sejarah itu, terang Walikota yang akrab disapa Ning Ita tersebut, dapat dilihat dari banyaknya potensi rempah di Mojokerto. Potensi tersebut kemudian telah banyak dikembangkan dalam makanan, minuman, ataupun batik di kota ini.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Ini juga merupakan peluang bagi UMKM. Di tahun kedua ini, kami bersyukur dengan Covid-19 yang sudah sangat terkendali. Baru saja kami merayakan Hari Jadi Mojokerto ke-104 dan puluhan ribu masyarakat hadir berpartisipasi secara langsung. Semoga ini juga menjadi pemantik untuk ekonomi masyarakat level bawah," harapnya.
Sebagai informasi, program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 digagas oleh Kememdikbudristek melalui Dirjen Kebudayaan. Diikuti oleh 147 laskar rempah yang merupakan generasi muda terpilih dari 34 provinsi Indonesia, program ini dimulai pada 1 Juni 2022 dan berakhir pada 2 Juli 2022.
Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 31 hari itu dimaksudkan untuk menapaki jejak nenek moyang bangsa saat berdagang rempah dahulu.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Untuk itu, mereka menempuh 6 titik jalur perdagangan rempah yang bermula dari Surabaya sebelum menuju Makassar, Bau-Bau, Ternate, Banda, dan Kupang. Barulah setelahnya, mereka berlayar kembali ke Surabaya melalui perairan Sumbawa dan Bali. [jat]