Lebih jauh Wagub Emil itu mengatakan, memperjuangkan Jalur Rempah ini menjadi penting, sebab secara historis Jalur Rempah merupakan perebutan negara kolonialis dunia.
Mengutip dari pernyataan Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, Wagub Emil mengatakan, Jalur Rempah bahkan lebih tua daripada Jalur Sutra yang diklaim Cina.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Belt and Road diinisiasi Cina untuk mendorong kejayaan Jalur Sutra. Melihat itu, G7 atau pemimpin pemimpin negara-negara maju dengan mengumpulkan dana untuk membangun jalur alternatifnya. Ternyata ada yang lebih tua dari itu, yang Alhamdulillah napak tilasnya sudah dijejaki pemuda-pemudi terbaik kita," imbuhnya.
Kepada Laskar Rempah, Emil mengungkapkan dukungan yang tak terhingga. Bahkan, ia mengatakan, bagi anggota Laskar Rempah yang berniat melanjutkan pendidikan di Jawa Timur, pemerintah akan menyiapkan bantuan beasiswa.
"Di sini kita bisa lihat banyak yang mampu menunjukkan sisi kreatif. Tadi ada yang nyinggung tentang beasiswa itu. Gak apa-apa, kalau berniat melanjutkan ke Jawa Timur, bisa kita sediakan," ucapnya.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Tak lupa, Emil juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto yang telah membimbing para Laskar Rempah ini.
Sementara itu, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, apresiasi atas dipilihnya Kota Mojokerto untuk kedua kali sebagai bagian dari Muhibah Budaya Jalur Rempah.
Ia mengatakan, animo masyarakat Kota Mojokerto akan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini bukan tanpa sebab. Mengingat, Bumi Mojopahit ini juga terhubung dengan Jalur Rempah Nusantara.